Agus Flores Tegaskan: Wartawan PW-FRN Harus Jadi Penyejuk Bangsa

Jakarta – Tuntasnusantara.com
Ketua Umum Forum Wartawan Fast Respon (PW-FRN) Counter Polri Nusantara, Agus Flores, kembali mengingatkan seluruh anggota PW-FRN di seantero Nusantara tentang pentingnya menjaga marwah pers. Dalam pesannya, Agus menegaskan bahwa insan pers yang tergabung dalam PW-FRN harus tetap berjalan di jalur yang benar, mengikuti pedoman yang telah digariskan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Dewan Pers.

“Pers adalah cahaya bagi masyarakat. Jika cahaya itu redup atau menyimpang, maka masyarakat bisa tersesat dalam kabar bohong. Karena itu, setiap anggota PW-FRN wajib berpegang teguh pada arahan KPID dan Dewan Pers, agar berita yang kita hadirkan selalu membawa kebaikan, bukan kegaduhan,” tutur Agus Flores penuh semangat.

Ia mengingatkan bahwa tugas wartawan bukan sekadar menulis berita, melainkan juga merawat kepercayaan publik. Dengan berita yang sehat, akurat, dan menyejukkan, pers bisa menjadi jembatan untuk membangun bangsa.

Dewan Pers dalam banyak kesempatan selalu mengingatkan bahwa kebebasan pers harus diimbangi dengan tanggung jawab. “Kebebasan tanpa etika hanya akan melahirkan kerusakan. Pers yang baik adalah pers yang mampu menegakkan kebenaran, memberikan pencerahan, dan menjadi pengawal moral bangsa,” demikian salah satu pesan yang kerap digaungkan Dewan Pers.

Sementara KPID menekankan pentingnya agar insan pers dan lembaga penyiaran tetap mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Hal ini untuk memastikan setiap produk jurnalistik yang ditayangkan ke publik bersifat mendidik, sehat, dan menjaga nilai-nilai bangsa.

Agus Flores juga menekankan bahwa PW-FRN hadir bukan untuk mencari sensasi, melainkan menjadi mitra strategis bagi Polri, pemerintah, dan masyarakat luas. Wartawan PW-FRN harus tampil sebagai mata dan telinga rakyat, sekaligus hati yang peka terhadap persoalan bangsa.

“Jangan pernah lelah menjadi pembawa kebenaran. Jangan pernah takut untuk menyuarakan fakta. Tetapi ingat, semua harus dilakukan dengan cara yang bermartabat, sesuai dengan kode etik jurnalistik. Itulah yang akan membuat kita dihormati oleh masyarakat, institusi, dan bahkan sejarah,” tegas Agus Flores.

Ia berharap seluruh anggota PW-FRN di Nusantara menjadikan pesan ini sebagai komitmen bersama. Bahwa menjadi wartawan adalah panggilan hati, sebuah pengabdian, dan jalan untuk menebar kebaikan.

“Dengan mengikuti arahan KPID dan Dewan Pers, kita tidak hanya menjalankan tugas sebagai wartawan, tapi juga menjaga warisan luhur pers Indonesia: pers yang sehat, bertanggung jawab, dan menyejukkan hati rakyat,” pungkasnya.

(JZ/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *